welcome to @dW_coffee blog official

Senin, 26 Mei 2014

Hukum tak tertulis dalam coffeeshop

Dear customer dan calon customer,

pagi ini mimin mau sedikit bercerita tentang etika ngipok di coffee Shop pada umumnya. Eits... ini bukan standart resmi dan hukum tulisan yang dikeluarkan tiap coffeeshop loh. Mari ikuti, sambil ngopi juga ga masalah loh.

 1. Cari coffee shop yang paling nyaman versimu
 kalau kamu tipe orang yang suka berkeliling dan melihat sekitar  dengan detail, langsung tandai coffeeshop yang dituju. Bisa juga googling di media social, cari tau menu kopi andelan serta signaturenya. The first thing that i mean, how about theirs cappuccino? Karna menurut survey, cappuccino itu menu jantung sebuah coffeeshop setelah esspreso.


2. Datang bawa bahan bacaan atau teman
Ketahuilah, bahwa sebenarnya di coffeeshop itu banyak sekali mata yang melirik meskipun wajahnya tidak menoleh secara langsung. Alangkah baik kalau datang bersama teman atau pacar (uhuk kalau ada).jikalau memang harus sendiri, bawa buku bacaan dan duduk di bar untuk sedikit menanayakan tentang komposisi atau takaran kopi dengan barista atau kitchen staff.

3. Dont take a much of snack from outside.
 coffeeshop punya larangan tidak tertulis, (bahkan ada yang tertulis) bahwa membawa makanan /minuman dari luar membentuk kesan tidak menghargai pihak coffeeshop yang didatangi, alangkah baiknya ketahuan atau tidak, jangan membawa makanan/minuman dari luar.

4.Jangan membuat keributan.
 beberapa coffeeshop menyediakan media games untuk customer agar tidak menghasilkan suasana krik-krik. Kamu harus tau guys, media games tersebut dibuat agar kamu tidak kebosenan, jadi kamu jangan membuat orang lain bosan dengan keributanmu. Be etitude  :)

5.PESAN-MEMESAN MENU DAN WAKTU HABISNYA

 ini yang paling penting guys, batasan nongkrong setelah menghabiskan pesan minuman adalah 45-90 menit. Karena tiap tempat kuliner, memiliki perhitungan sendiri dalam pergantian customer berikutnya, kalau pesanan anda habis  sila pesan lagi, inget juga hari dan jam-jam ramai coffeeshop yah.

6. Gunakan media social secara tepat.



Seperti yang sudah diuraikan di nomor 1, salah satu untuk menentukan tempat nyaman dalam menikmati kopi, adalah dengan melihat respon customer di setiap media, baik di twitter, path, foursquare, instagram, facebook dan lain lain. Jangan memaki dengan kata-kata tidak pantas di media social, karena di zaman sekarang media social merupakan 'muka' yang pertama dilihat di dunia digital. Langsung temui PR/ barista/ kitchen staffnya. Silahkan kasi masukan dan kritik secara langsung.




Nah, gimana guys? Pernah ada yang dilanggar ga? Mulai sekarang, mari sama-sama menjalankan peraturan tidak tertulis yang diatas yah. Sama-sama nyaman, sama-sama senang. Pssssst, ini rahasia. Sebaiknya lakukan, jangan diingatkan. Thank you, we coffee you all.








































Kamis, 08 Mei 2014

Budaya “Bercerita” di Coffee Shop


“Ketemu aja di Coffee Shop pojok jalan itu yah bro, kita omongin lebih lanjut aja disana…” 
 
Mungkin kita sering mendengar percakapan seperti diatas. Mungkin juga kita sendiri yang mengatakan seperti itu. Tapi mengapa harus Coffee Shop? Ini yang akan tema ulasan kita saat ini guys..     
Menurut beberapa penelitian, kopi dapat mempercepat daya tangkap dan memberi  adrenalin untuk berbicara didepan. Pernah kebayang ga, keputusan dan kebijakan negara ini berawal dari sebuah budaya “ngopi”?  konon katanya Musyawarah, brainstorming dan analisis-analisis kritis , terpicu dari secangkir kopi. Maka lahirlah ide-ide kritis setelah mengkonsumsi kopi.

Fenomena ini di mulai dari obrolan kecil di meja warung kopi, yang berbicara  seputar pengolahan kopi, negara, filsafat, Fotografi, politik, kehidupan sampai kepercayaan. Ini yang menjadi unik plus rumit guys. Ada hubungan yang sangat menarik dari  fenomena tersebut ; semakin banyak orang bercerita  ( yang dimulai dari secangkir kopi) semakin tinggi pula komoditas kopi yang harus di supply , dan  banyak warkop sampai Coffee Shop maju pesat di daerah yang tinggi tingkat kepadatannya.
aktifitas beberapa customer di Coffee Shop

Books corner




          Budaya ngopi di Coffee Shop semakin ngehits karena beberapa hal, ada yang memang suka kopi, ada yang hanya sekedar mencari suasana dan kopi, dan ada juga yang malah melakukan negoisasi pekerjaannya di Coffee Shop seperti percakapan di atas.  Maka tidak jauhlah Proses cerita bercerita dari hal-hal yang “maaf” tidak penting, sampai yang penting sekali banyak terekam di sebuah coffee shop.

        Ngopi ala budaya Barat  malah kebalikannya loh. Coffee Shop terbentuk alami sebagai kebutuhan, bukan “sekedar” maupun tempat nongkrong saja. Hampir setiap saat jika pikiran mereka sedang stuck, atau butuh tempat untuk membaca buku,  bahkan dalam keadaan terburu-buru sekalipun,  mereka menyempatkan diri untuk ke coffee shop.  Mungkin sampai 3-4 kali dalam sehari, tau ga kenapa ? itu Karena mereka mengerti akan kandungan dalam secangkir kopi. kalau kata orang-orang yaaah bisa menjadi moodbuster  dan  worthed dalam berproduktif.





coffee shop kecil di Jl.Bogor no.11 Malang
       Kalau di kedai kita, tiap bulannya sudah ada event #KopiIndie nih guys, yaitu kelas yang menjadikan nongkrong produktif, pulang ga sekedar kenyang dan puas tetapi bisa dapet ilmu juga. Oh iya, di pojokan kedai ada books corner loh, silahkan di baca. Gratis tis tisss. Nah, sekarang pertanyaannya : Apakah kamu adalah salah satu penikmat kopi? Jika ia, apa saja yang kamu lakukan ketika atau setelah berada di Coffee shop? Jawab di hati masing-masing yah. Tetap berkarya dan produktif.  Turn on The coffee on, we Coffee you all.